Saat AI Dipakai Buat Menilai Keramik Tiongkok

Perjalanan panjang peradaban manusia sering kali dipandang melalui artefak yang menyimpan jejak estetika dan sejarah. Selama ribuan tahun, penilaian keramik Tiongkok—dari Dinasti Tang hingga era modern—mengandalkan mata ahli yang berpengalaman.

Kini, para peneliti di Universitas Putra Malaysia dan UNSW Sydney menghadirkan sistem kecerdasan buatan yang mampu mengklasifikasi dan memprediksi nilai keramik Tiongkok dengan akurasi hingga 99 persen. Inovasi ini tidak memerlukan perangkat keras spesialis, melainkan memanfaatkan GPU gaming konsumen sehari-hari.

Sistem AI tersebut mempelajari pola dekoratif pada permukaan keramik melalui enam kategori utama, yaitu pola tumbuhan, motif binatang, lanskap, sosok manusia, retakan glasir, dan desain geometris. Setiap gambar keramik dianalisis untuk menemukan pola dominan yang mewakili karakter visualnya.

Untuk bentuk wadah, tim peneliti mengembangkan pendekatan modular morfologis yang membagi artefak menjadi bagian seperti leher, pegangan, bahu, cerat, tubuh, dan alas. Dengan metode ini, AI dapat membedakan berbagai tipe keramik seperti botol, guci, piring, mangkuk, cangkir, pot, dan bak cuci.

Dalam proses deteksi visual, model YOLOv11 berperan penting untuk mengidentifikasi elemen-elemen dekoratif dan struktural. Data pelatihan mencakup gaya keramik dari tujuh periode sejarah, mulai dari Dinasti Tang hingga era modern, dengan total 20 contoh gaya representatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *