Permintaan listrik untuk mendukung pusat data berkapasitas besar terus meningkat, tetapi pembangunan infrastruktur energi baru berjalan lambat. Emerald AI, startup yang didukung NVIDIA Inception, mengembangkan solusi untuk menjembatani kesenjangan ini. Dengan memanfaatkan energi yang sudah tersedia secara lebih fleksibel, pabrik AI dapat beroperasi tanpa membebani jaringan listrik saat puncak permintaan.
Di banyak wilayah, termasuk pusat teknologi besar di Amerika Serikat, operator listrik menganggap konsumsi data center sebagai beban tetap. Saat beban puncak terjadi—misalnya hari terik musim panas atau malam dingin ekstrem—jaringan kesulitan memasok daya tambahan. Akibatnya, risiko pemadaman bergilir dan kenaikan tarif listrik menjadi ancaman nyata bagi konsumen dan penyedia layanan AI.
Emerald Conductor adalah sistem bertenaga kecerdasan buatan yang menjadi perantara antara jaringan listrik dan pusat data. Dengan platform ini, beban kerja AI dikategorikan berdasarkan tingkat fleksibilitas dan prioritas.
Di Phoenix, Arizona, Emerald AI dan mitra melakukan uji coba pada cluster 256 GPU NVIDIA di Oracle Cloud Phoenix Region. Targetnya adalah menurunkan konsumsi daya sebesar 25% selama tiga jam pada saat puncak beban Salt River Project (SRP). Hasilnya:
– Penurunan konsumsi 25% dengan penyesuaian beban secara bertahap (15 menit).
– Kualitas layanan AI tetap terjaga sesuai ambang batas fleksibilitas.
– Pengguna dapat tetap menjalankan tugas penting tanpa gangguan.
Uji coba ini menunjukkan bahwa pusat data dapat “bernapas” bersama jaringan listrik, mengurangi risiko blackout dan menjaga stabilitas pasokan.
Kemampuan menyesuaikan konsumsi daya membuka beberapa keuntungan:
– Menghindari pemadaman bergilir dan lonjakan tarif listrik.
– Meningkatkan kapasitas penyerapan energi terbarukan dengan bertindak sebagai peredam fluktuasi pasokan.